Selasa, 17 Februari 2015

Taat, Berani dan Allah yang Akan Memudahkan

وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ مُوسَىٰ

Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? (Qs. 20;9)

Sudah pernah dengar kisah tentang Nabi Musa yang bagian ini? 
Allah ceritakan lengkap di surat Thaha, yang membuat hati seorang Umar yang keras lantas luluh seketika dan berbalik dari kafir menjadi seorang muslim yang taat tersebab ayat-ayat di surat ini. Bergetar, gemetar hebat sesudah ayat-ayat di surat Thaha ini diperdengarkan padanya.
Memang apa ya hal yang luar biasa di balik surat Thaha yang sampai membuat Umar yang kasar menjadi lembut seketika itu?

Kita bahas ceritanya. Di surat ini,  terbahas kisah seorang Nabi,  Musa 'alaihissalam, yang dijuluki kalamullah.

إِذْ رَأَىٰ نَارًا فَقَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى

Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (Qs. 20;10)

Suatu malam, Musa berjalan bersama keluarganya,  dalam kegelapan padang pasir, dan Musa seperti melihat api di sebuah bukit. Dan Musa berkata kepada keluarganya,  tunggulah di sini, aku akan pergi ke tempat api itu, dan mudah-mudahan aku bisa membawakan sedikit api untuk kalian atau aku dapat sebuah petunjuk dari tempat api itu.
Dan dalam kelam malam, Musa berikhtiar mendaki bukit yang terjal menuju ke tempat api yang dilihatnya, dan saat tiba di sana, ada suara yang memanggilnya.

فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِيَ يَا مُوسَىٰ

Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: "Hai Musa. (Qs. 20;11)

Kau jika sedang sendirian di dalam kegelapan,  lalu tiba-tiba ada sebuah suara memanggilmu,  bahkan menyebutkan namamu, apa yang akan kau rasakan?  Terkejut, takut, kaget, dalam waktu yang sama. Itulah yang Musa rasakan.
Dan suara itu memperkenalkan dirinya

إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ ۖ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى

Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa. (Qs. 20;12)

Suara itu memperkenalkan dirinya,  bahwa dia adalah Tuhannya Musa, dan perintahnya langsung tersebut, bukalah kedua sendalmu, ini lembah yang suci.
Setelah Allah memperkenalkan diriNya kepada Musa,  Dia lantas menyuruh Musa melepaskan kedua sendalnya, kenapa? Karena setelah kita mengetahui kita menghadap Dia yang Maha Kuasa tidak ada hal lain selain ketaatan kepadaNya lah hal utama dan pertama.

وَأَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوحَىٰ

Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). (Qs. 20;13)

Di saat itu,  Allah lah yang memperjalankan Musa hingga ia ada di lembah tersebut. Dan berbicara dengan Allah. Allah lah yang membuat Musa dihanyutkan dalam sebuah keranjang pada aliran sungai, dan diujung sungai sudah ada istri Fir'aun yang akan mengambilnya,  dan membesarkannya sebagai anak angkatnya. Allah pula yang mengaturkan semuanya bagi Musa dengan sempurna, kemusyrikan yang harus diberantasnya,  adalah dari keluarga yang telah membesarkannya dan mengangkatnya menjadi anak. Bukan hal mudah melawan imperium Fir'aun. Bahkan sampai melarikan diri, 8 tahun bekerja pada ayah mertuanya. Tapi Musa,  adalah orang telah Allah pilih sejak awal untuk melakukannya. Setelah menjeda, Alkah kembalikan dia pada tugas utamanya.
Dan wahyu itu pun disampaikan.

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Qs. 20;14)

إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَىٰ

Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (Qs. 20;15)

فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لَا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَتَرْدَىٰ

Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa". (Qs. 20;16)

Kepada Allah, yang tiada Tuhan selain Dia, kita harus mutlak menyembahnya, dan mendirikan shalat untuk mengingatNya, dan Allah memperingatkan kita bahwa kiamat akan datang dirahasiakan waktunya, agar tiap-tiap diri bersiap-siap sebaik mungkin, agar berbalas sesuai dengan yang dilakukan.

Musa,  sedang dalam kondisi sangat gugup, berkata-kata langsung dengan Allah, Musa saat itu sedang dalam kondisi merasa bersalah,  tersebab telah membunuh seseorang karena ketidaksengajaan, dia sedang merasa dirinya bukanlah siapa-siapa,  dan disaat itulah Allah memilihnya.
Allah menenangkan Musa dan menyapanya, dengan kata-kata yang penuh cinta,

وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَىٰ

Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (Qs. 20;17)

Ada perbedaan dengan penyebutan nama Musa di ayat ini dan ayat yang ke 11 surat Thaha ini. Di ayat ke-11, nama Musa di sebut pertama,  ini menandakan sebuah ketegasan. Dalam perintah untuk mentaati Allah,  mutlak, karena Allah menegaskannya dengan menyebut nama Musa, di awal perintah.
Ketaatan, bagi Allah adalah hal mutlak.
Dan di ayat ke 17 ini,  Allah melembut, menyapa Musa dengan menyebut namanya dibelakang kalimat.
"Apa itu di tangan kananmu,  hai Musa? "

Musa yang gugup,  menghadapi Allah, Tuhannya,  yang selama ini sering kali ia ajak berbincang tanpa balasan kata, dan saat itu justru saling bercakap,  bertanya dan menjawab. Dia tidak mau cepat kehilangan momen berbicara dengan kekasihnya itu, dia menjawab dengan gaya yang lucu. Ditanya itu apa? Dia menawab begitu panjangnya sangking gugupnya:

قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَىٰ غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَىٰ

Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya". (Qs. 20;18)

Dan Allah memerintahkannya untuk melemparkan tongkatnya.

قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَىٰ

Allah berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!" (qs. 20;18)

Dan ketaatan atas perintah Allah, adalah langsung, tanpa jeda.

فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَىٰ

Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. (Qs. 20;19)

Musa baru reda dari rasa kagetnya,  kembali dikagetkan. Disaat dia mentaati apa yang Allah perintahkan, yaitu melemparkan tongkatnya. Ternyata tongkat tersebut berubah menkadi seekor ular besar yang merayap dengan cepat. Semakin takutlah Musa.

Tapi dengarlah perintah Allah selanjutnya;

قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ ۖ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَىٰ

Allah berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula, (qs. 20;21)

Saat kita melihat anak kita merasa takut,  apa yang biasa kita katakan? Kita biasanya akan berkata "JANGAN TAKUT, PEGANGlah, gapapa kok."
Tapi konteks diayat ini berbeda dengan perkataan kita biasanya. Allah justru mengatakan terlebih dahulu,  PEGANGLAH, JANGAN TAKUT, KAMI AKAN MENGEMBALIKANNYA KEPADA KEADAANNYA SEMULA (kalau istilah kitanya;  GAPAPA KOK, INI AMAN, AKAN BAIK-BAIK SAJA).
Mengapa begitu?
Karena bagi Allah, ketaatan adalah yang utama. Keberanian adalah hal sesudahnya. Kesulitan di dalam ketaatan tersebut,  Allah yang akan jaminkan kemudahannya.
Hal tersebutlah yang dirangkumkan dalam satu ayat secara menyeluruh di surat Thaha ayat ke-21 ini.
Dan inilah bekal musa, untuk menghadapi Fir'aun,  sang raja yang zhalim. Terangkum ringkas dalm ayat ini, 3 hal:
1. Taat pada Allah.
2. Berani.
3. Allah yang akan mudahkan dan Allah akan mengiringi.

Tersering, kita dijadikan oleh Allah seperti seorang Musa AS. Masalah datang dari hal terdekat kita. Bahkan sampai ingin dibuat melarikan diri dari segala hal itu. Tapi solusi bukanlah lari. Menjeda,  boleh. Tapi tidak kembali dan menyelesaikannya, itulah kesalahannya.
Mari belajar dari Musa, dibalik semua kelemahannya,  rasa bersalahnya yang mendalam, dan segudang masalah lain. Kita lakukan saja tiga hal ini.
Taat pada perintah Allah, mungkin selama ini kita lalai. Maka kembalilah padaNya yang mempunyai segala solusi.
Berani menghadapi kesulitan, hal yang akan kita hadapi mungkin memang sulit,  tapi janji Allah untuk memudahkan segala urusan kita saat kita sudah taat dan berani berikhtiar juga hal yang pasti. Yakinlah.

:) mendalami kisah-kisah dalam al-qur'an adalah menyelami makna yang meruntuhkan benteng keegoan dan keangkuhan diri. Begitu pulalah yang terjadi pada sahabat Umar bin Al-Khattab.. Melembut hatinya seketika begitu makna-makna ayat yang didengarnya ini memenuhi dan menyinari ruang hatinya yang selama ini gelap akan ketiadaan cahaya.

Al-Qur'an adalah cahaya.. Bersiaplah diterangi keindahannya. Menyelam di kedalaman maknanya.

Inspired by: https://m.youtube.com/watch?v=bU5DZptggyY
Busa tonton selengkapnya. :) semoga bermanfaat ya.

Minggu, 15 Februari 2015

Atas NikmatNya, Kau Bersyukur Dengan Cara Apa?

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah atas segala nikmat yang Allah berikan. Nikmat iman,  nikmat nafas,  nikmat melihat,  nikmat mendengar,  nikmat merasa,  nikmat berukhuwah dan segala macam nikmat lain yang jika harus dihitung,  sungguh tidak akan pernah cukup bahkan jika seluruh air lautan dijadikan tintanya dan seluruh pepohon dijadikan pena. Tidak akan pernah cukup.

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.An-Nahl (16):18)

Dan atas nikmatNya, yang begitu banyak itu,  kita telah bersyukur dengan cara seperti apa? Bagaimana jika dengan semakin khusyu beribadah padaNya dan mendekatkan diri pada Allah dengan bergabung dalam barisan para penjaga Al-Qur'an? Itu juga suatu bentuk kesyukuran bukan?  :)

Hal yang sangat mengharukan bagi kami,  khususnya, para pengurus dan mentor dari Huffazh Online. Beberapa bulan terakhir ini,  Allah semakin percayakan kepada kami, mewadahi orang-orang yang luar biasa, yang ingin bisa tetap menghafal Al-Qur'an ditengah menjalani segala kesibukannya. Yang kami sadari,  semua bukan karena kehebatan kami,  bukan pula karena kami,  semuanya karena Allah yang menggerakkan. Kami di Huffazh Online,  dijadikan perpanjangan tangan-Nya,  untuk membantu menggawangi dan memelihara semangat keistiqomahan orang-orang yang ingin semakin mendekat padaNya lewat menghafal dan berinteraksi lebih intens dengan Al-Qur'an.

Semakin banyak orang yang mempercayakan dirinya kepada Huffazh Online inu,  tandanya, semakin besar pula lah tangguh jawab kami dihadapan Allah. Kami hanya berharap,  Allah memampukan kami, lebih besar lagi,  sebagaimana Dia mempercayakan hamba-hambaNya ini kepada kami.

Hari ini, seorang mentor qur'an di Huffazh Online menceritakan tentang beberapa member tahfizh binaannya yang membuat hatinya bergetar-getar haru. Yang tetap berusah istiqomah menyetorkan qur'an dalam kesibukannya bekerja,  terlebih karena banjir baru saja melanda ibu kota. Sang member yang bekerja di sebuah LSM mendapatkan pekerjaan yang lebih menumpuk daripada hari-hari biasanya, dan dengan kesibukannya tersebut,  tengah malam baru pulang dari kantor. 'nekad' menyetorkan hafalan qur'annya kepada mentor di Huffazh Online saat di dalam mobil dalam perjalanan pulangnya itu,  dengan suara yang sangat parau,  karena terlalu lelah. Siapa yang tidak luluh dengan kemauan kuat seperti itu?
Doa kami, semoga Allah merahmati,  memberkatinya dengan Al-Qur'an yang berusaha dia sahabati dalam berbagai kondisi itu.. Berjuta malaikat yang mengiringi perjalan pulangnya itu,  mengamini segala doanya,  dan turut memohonkan ampun atasnya,  dan semoga juga mengampuni pula negeri yang sudah terlalu gersang imannya ini.

Dalam hidup kita yang sebentar, kita tidak pernah tau,  amal kita yang macam apa yang akan Allah terima dan menjadi penyelamat kita saat kita 'selesai' nanti.
Menunda kebaikan,  adalah menunda pertolongan Allah datang lebih segera. Jadi,  bagi yang masih sering lupa, ada baiknya segera cari komunitas yang bisa mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.

Mau bergabung bersama kami di Huffazh Online? Menjadi bagian dari penjaga Al-Qur'an. Bersabat dengan Al-Qur'an kapan pun,  di mana pun.

CP Huffazh Online
Twitter @HuffazhOnline
Whatsapp 082111016017
BBM 7CC0979C
Blog menghafalalquranyuk.blogspot.com

Selasa, 10 Februari 2015

Langkah Kecil Kami

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji hanya bagi Allah. MilikNya segala kekuatan,  dan dariNya pula segala daya upaya. Segerak ibadah yang mampu kita lakukan,  tiada lain adalah karena rahmatNya. Jika masih saja ada kesombongan, pun merasa semua adalah karena kemampuan diri, sesungguhnya itu adalah anggapan yang sangat salah.

Tanpa izinkan olehNya, tak akan bisa meski amal itu hanya sekedip mata.

Berlangsungnya Huffazh Online selama beberapa bulan ini,  dengan member yang terus bertambah dan semangat yang juga makin menggebu pun membuat kami semakin tersadar, Allah begitu baiknya… mengizinkan kami menikmati kebersamaan dengan Al-Qur'an. Mensahabatinya, dalam kondisi apapun, entah sakit atau sehat, entah lapang atau sempit, atau saat sibuk dan luang.

Kelegaan dan ketenangan yang mengaliri dada-dada kami,  seperti cicipan rasa syurga yang disegerakan di dunia.

Kami sungguh sangat berterima kasih pada Allah. Mengizinkan kami menjadi salah satu wadah bagi orang-orang yang ingin bisa menjadi bagian dari penjaga Al-Qur'an. Perlahan tapi pasti,  keistiqomahan itu mulai membiasa dalam hari-hari kami menjadi sebuah kebutuhan. Ibarat kebutuhan sebuah handphone dengan chargernya,  sehari tanpa Al-Qur'an adalah kelemahan bagi kami. Kebutuhan yang harus terus dipenuhi dan ditambah.

Alhamdulillah 'ala kulli haal wa ni'mah..

Kami para mentor dan pengurus di Huffazh Online merasa sangat tergugah dengan perjuangan para member yang telah tergabung untuk terus istiqomah mensahabati Al-Qur'an. Member kami berasala dari beragam pulau di Indonesia. Mulai dari anak-anak sampai orang tua. Ada karyawan dan wirausahawan. Ada yang single dan sudah berkeluarga.

Satu kebahagian tersendiri bagi kami. Saat member berusaha mengatur waktunya yang padat untuk tetap bisa setoran Al-Qur'an kepada kami,  di tengah kesibukannya mengurus pekerjaan dan rumah tangganya juga anak-anaknya,  sampai-sampai ada yang mengharuskan dirinya sendiri setoran hafalan di dalam waktu break istirahat di kantornya. Hati kami sampai bergetar-getar saat menerima setoran hafalan qur'an nya itu.

Ada yang setoran Qur'an di tengah malam sepulangnya ia dari shift kerja. Ada pula yang setoran sambil menemani anak-anaknya yang terus menggelentot manja di lengan-lengan mereka. Ada lagi mahasiswa yang menyetorkan hafalannya dalam perjalanan berangkatnya ke kampus,  di dalam kereta dan bis. MasyaAllah,  Allahu akbar. Dan berbagai kisah lain yang membuat kami tak henti mengucap asma Allah.. Karena kekuatanNya lah,  karena RahmatNya lah kesempatan dan kemampuan semuanya.

Semoga Allah merahmati selalu setiap niatan baik,  dan gerak langkah pembuktian azzam yang tertanam dalam hati dan laku indera. Semoga kelembutan hati,  kecemerlangan akal kesantunan akhlak selalu terlimpah bagi semua orang yang terus berusaha mensahabati Al-Qur'an di kesehariannya. Baarakallaahu fiikum.

Anda mau bergabung bersama kami? Let's join Huffazh Online. :)

Bersahabat dengan Al-Qur'an,  kapanpun,  di manapun.

Twitter @HuffazhOnline
Whatsapp 082111016017
BBM 7CC0979C
Blog menghafalalquranyuk.blogspot.com