Minggu, 15 Februari 2015

Atas NikmatNya, Kau Bersyukur Dengan Cara Apa?

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah atas segala nikmat yang Allah berikan. Nikmat iman,  nikmat nafas,  nikmat melihat,  nikmat mendengar,  nikmat merasa,  nikmat berukhuwah dan segala macam nikmat lain yang jika harus dihitung,  sungguh tidak akan pernah cukup bahkan jika seluruh air lautan dijadikan tintanya dan seluruh pepohon dijadikan pena. Tidak akan pernah cukup.

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.An-Nahl (16):18)

Dan atas nikmatNya, yang begitu banyak itu,  kita telah bersyukur dengan cara seperti apa? Bagaimana jika dengan semakin khusyu beribadah padaNya dan mendekatkan diri pada Allah dengan bergabung dalam barisan para penjaga Al-Qur'an? Itu juga suatu bentuk kesyukuran bukan?  :)

Hal yang sangat mengharukan bagi kami,  khususnya, para pengurus dan mentor dari Huffazh Online. Beberapa bulan terakhir ini,  Allah semakin percayakan kepada kami, mewadahi orang-orang yang luar biasa, yang ingin bisa tetap menghafal Al-Qur'an ditengah menjalani segala kesibukannya. Yang kami sadari,  semua bukan karena kehebatan kami,  bukan pula karena kami,  semuanya karena Allah yang menggerakkan. Kami di Huffazh Online,  dijadikan perpanjangan tangan-Nya,  untuk membantu menggawangi dan memelihara semangat keistiqomahan orang-orang yang ingin semakin mendekat padaNya lewat menghafal dan berinteraksi lebih intens dengan Al-Qur'an.

Semakin banyak orang yang mempercayakan dirinya kepada Huffazh Online inu,  tandanya, semakin besar pula lah tangguh jawab kami dihadapan Allah. Kami hanya berharap,  Allah memampukan kami, lebih besar lagi,  sebagaimana Dia mempercayakan hamba-hambaNya ini kepada kami.

Hari ini, seorang mentor qur'an di Huffazh Online menceritakan tentang beberapa member tahfizh binaannya yang membuat hatinya bergetar-getar haru. Yang tetap berusah istiqomah menyetorkan qur'an dalam kesibukannya bekerja,  terlebih karena banjir baru saja melanda ibu kota. Sang member yang bekerja di sebuah LSM mendapatkan pekerjaan yang lebih menumpuk daripada hari-hari biasanya, dan dengan kesibukannya tersebut,  tengah malam baru pulang dari kantor. 'nekad' menyetorkan hafalan qur'annya kepada mentor di Huffazh Online saat di dalam mobil dalam perjalanan pulangnya itu,  dengan suara yang sangat parau,  karena terlalu lelah. Siapa yang tidak luluh dengan kemauan kuat seperti itu?
Doa kami, semoga Allah merahmati,  memberkatinya dengan Al-Qur'an yang berusaha dia sahabati dalam berbagai kondisi itu.. Berjuta malaikat yang mengiringi perjalan pulangnya itu,  mengamini segala doanya,  dan turut memohonkan ampun atasnya,  dan semoga juga mengampuni pula negeri yang sudah terlalu gersang imannya ini.

Dalam hidup kita yang sebentar, kita tidak pernah tau,  amal kita yang macam apa yang akan Allah terima dan menjadi penyelamat kita saat kita 'selesai' nanti.
Menunda kebaikan,  adalah menunda pertolongan Allah datang lebih segera. Jadi,  bagi yang masih sering lupa, ada baiknya segera cari komunitas yang bisa mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.

Mau bergabung bersama kami di Huffazh Online? Menjadi bagian dari penjaga Al-Qur'an. Bersabat dengan Al-Qur'an kapan pun,  di mana pun.

CP Huffazh Online
Twitter @HuffazhOnline
Whatsapp 082111016017
BBM 7CC0979C
Blog menghafalalquranyuk.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar