Jumat, 18 September 2015

BAGAIMANA KABARMU DENGAN AL-QUR’AN?

Semakin banyak waktu yang kamu habiskan dengan Al-Qur’an maka semakin banyak pula rahasia dan harta tersimpan yang diberikannya kepadamu, dan setiap orang yang melaziminya akan dibukakan untuknya pintu dari pintu pintu memahami Al-Qur’an dan petunjuknya.

Bertanyalah kepada para penghafal Al-Qur’an tentang kenikmatan ketika membaca Al-Qur’an di depan guru mereka. Sang guru akan bangga denganmu ketika melihatmu bersungguh-sungguh, tetapi apabila dia melihatmu bersedih, maka dia akan memegang hatimu dan mendoakannya. 


Menyendiri..
Sebagian dari manusia menganggapnya adalah penyakit psikologi yang membutuhkan terapi.. 
Dan bagi penghafal Al-Qur’an hal itu adalah kenikmatan yg membuat mereka meninggalkan keramaian manusia untuk mendapatkannya.


Dari keajaiban Al-Qur’an, menghafal dan melupakannya sangatlah mudah. Agar dia tidak tersisihkan oleh yang lainnya, maka jadikanlah ia kesibukan utamamu, dan temanmu selamanya, dan penghiburmu di siang dan malam hari.

Di zaman yang telah banyak sekali tempat hiburan, dan semua hal yang berubah dengan cepat, dan fitnah dengan segala bentuknya, maka kau harus berjuang dengan keras untuk selalu berada bersama para penghafal Al-Qur’an.


Ketika kau membaca Al-Qur’an, carilah dirimu setiap kali engkau selesai membaca setiap satu ayat, kau akan mendapatkan sesuatu yang memberikanmu petunjuk dan menolong dan meliputimu, kau akan menemukan obat yang menyembuhkanmu, dan kebahagiaan yang memecahkan kegelisahanmu.


Betapa banyak air mata yang dihapus oleh Al-Qur’an, betapa banyak luka yang diobati oleh Al-Qur’an, dan betapa banyak ruh yang ditenteramkan oleh Al-Qur’an, betapa banyak penghafal Al-Qur’an yang berada di kenikmatan yang agung, yang tidak dapat dirasakan oleh selain mereka.

Ketika kau merasa berat menghafal satu surat dari Al-Qur’an maka ulangilah membaca nya dan rasakanlah berapa banyak pahala yang engkau dapatkan dari bacaanmu. Kau akan mendapatkan dirimu mempunyai tekad dan ketetapan hati yang kuat.


Selama kita bersama Al-Qur’an, maka Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan kita

Jangan sampai maksiat menjauhkanmu dari Al-Qur’an, karena sesungguhnya demi Allah Yang Maha Besar, tidak akan pernah berpisah antara Al-Qur’an dan penghafalnya.


Siapapun yang datang kepada Al-Qur’an dengan segala yang dipunyai, maka Al-Qur’an pasti mendatanginya.


Al-Qur’an sangatlah mulia, tidak diberikan kepada siapa saja yang mencarinya dengan lesu dan malas,
Raihlah ia dengan sekuat tenaga !!


Wahai engkau yang telah dikaruniakan oleh Allah dan diberikan kenikmatan dengan dijadikannya dadamu menjadi tempat dititipkan nya Al-Qur’an..
Perbaikilah hafalanmu, jagalah amanah ini...
Maka sudah sepatutnya untuk setiap pembawa Al-Qur’an ini untuk tidak mengisinya kecuali dengan kebaikan.


Jangan sampai rasa bangga dengan keberhasilan hafalan melalaikanmu dari mengulangnya.


Jangan putus asa sehingga menjadikanmu berkata, "Aku tidak mampu melancarkannya". Kesempatan berada di depanmu, dan kehidupan ini bersinar dengan indah..
Hanya kokohkanlah pijakanmu..
Dan lanjutkan dengan caramu..
Kau pasti menemukan kemudahan.


Salah satu dari salaf bertanya kepada muridnya, "Apakah kamu menghafal Al-Qur’an?
Murid : " Tidak."
Guru : "Seorang mukmin yang tidak menghafal Al-Qur’an! Dengan apakah ia merasakan kenikmatan? Dengan apakah ia bersenandung? Dan dengan apakah ia bermunajat kepada Pencipta Nya?”

Apabila engkau merasakan beratnya menyempurnakan wirid Al-Qur’an mu, maka ketahuilah bahwa terdapat dosa yang menetap di hatimu, maka bersihkanlah!

Utsman r.a. berkata : "Apabila hati kita telah bersih maka kita tidak akan pernah bosan dengan Al-Qur’an.”


Jangan sampai engkau tersandung dengan banyaknya rintangan di jalan yang sedang kau lalui saat ini...
Sudah seharusnya rintangan itu hadir..
Dan sudah seharusnya kesabaran selalu menemani...
Bahkan dengan terus bersabar dan berjuang..




Kamis, 16 Juli 2015

Menjadi Alumni Ramadhan yang Bertaqwa

Dari segenap management Huffazh Online memohon maaf atas khilaf dan salah selama ini. Semoga dengan berlalunya ramadhan tahun ini membuat kita semakin pantas menjadi Ahlul Qur'an yang bertaqwa dan Allah ridhai.. Aamiin

Selasa, 23 Juni 2015

8 HAL AGAR MENGHAFAL AL-QUR’AN TERASA NIKMAT

Berikut ini adalah 8 hal yg insyAllah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an. Tips ini kami dapatkan dari ust. Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran) dan 56 hari untuk melancarkan. Tapi uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal.

Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren beliau. “ustadz.. menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa hatam??” “SEUMUR HIDUP” jawab ust. Deden dengan santai. Meski bingung, Ibu itu tanya lagi “targetnya ustadz???” “targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN” jawab ust. Deden. “mm.. kalo pencapaiannya ustadz???” Ibu itu terus bertanya. “pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH” kata ust. Deden.

Menggelitik, tapi sarat makna.Prinsip beliau “CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari SYETAN”…

(Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu 1 jam per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yg penting durasi 1 jam)

Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari 8 prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari saya.

1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFALAllah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yg berbeda2 pada tiap orang. Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yg mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun. Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yg sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.

2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDAKalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah. Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar2 kita hafal. Nikmati saja saat2 ini.. saat2 dimana kita bercengkrama dengan Allah. 1 jam lho.. untuk urusan duniawi 8 jam betah, hehe. Toh 1 huruf 10 pahala bukan?? So jangan buru2… Tapi ingat! Juga bukan untuk ditunda2.. habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’

3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN.Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering mendengar kalimat “menghafal emang kudu sabar”, ya kan?? Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat2 itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat2 kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (hatam). Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa hatam jika tidak pernah diulang?? Setialah bersama Al-Qur’an.

4. SENANG DIRINDUKAN AYATAyat2 yg sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, tu ayat sebenarnya lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya… bisa jadi tu ayat adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru2 suntuk dan sumpek ketika gak hafal2, senanglah jadi orang yg dirindukan ayat..

5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAPNikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang2. Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake sendok nasi (entong) bikin muntah karena terlalu banyak. Menghafalpun demikian. Jika “amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “amma” diulang2, jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “anin nabail adzim” kemudian diulang2. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN“Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat Ar-Rahman. Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.

7. MENGUTAMAKAN DURASISeperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yg akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap. Serahkan 1 jam kita pada Allah.. syukur2 bisa lebih dari 1 jam. 1 jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari…!!! 5 persen untuk qur’an

8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWIDCari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yg ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya). Jangan dibiasakan otodidak untuk Al-Qur’an… dalam hal apapun yg berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.

NB: setiap point dari 1 – 8 saling terkait…Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi.. mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal. Kami yakin ada yg tidak setuju dengan uraian di atas, pro-kontra hal yg wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan. Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama2 berkutat dalam mencari2 metode menghafal yang cocok dan pas, dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yg marketable. Percayalah.. 1 metode itu untuk 1 orang, si A cocok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y. dan yakini sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE. satu lagi.. seringkali teman kita menakut2i “jangan ngafal.. awas lho, kalo lupa dosa besar”.. hey, yg dosa tu MELUPAKAN, bukan LUPA. Imam masjidil Harom pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar???Oke ya… Semoga kita masuk syurga dengan jalan menghafal Qur’an. Amiin…selamat menghafal.

(Catatan dari Kajian Indahnya hidup dengan Menghafal dan Mentadabburi Al Quran bersama Ustadz Bachtiar Nashir dan Ustadz Deden Mukhyaruddin di Masjid Al Falah; 7/6/'15) - bersama Ustadzuna Alfan Syulukh, S.Psi., Al Hafidz.

Minggu, 12 April 2015

Testimony member Huffazh Online

21 02 2015 hari pertama saya bergabung di HO. alhamdulillah sudah berjalanan 17 hari. selama mengikuti program HO. Rasanya ada sensasi tersendiri ketika saya harus berusaha keras untuk tetap istiqomah dalam mencoba membiasakan diri menghafal ayat demi ayat AL-Qur'an. Insya Allah.

saya sungguh sangat bersyukur ketika sudah di pertemukan sekaligus bisa masuk dengan komunitas ini, tentunya dengan beragam manfaat yang sudah saya dapat sekarang.

Dulu, ketika sebelum saya masuk ke komunitas HO, sangat berat sekali rasanya buat menghafal surat cinta dari ALLAH ini.

Alhamdulillah, saat ini mengahafal ayat demi ayat menjadi menu sehari2. Apalagi selalu ditemani mentor yg selalu sabar mendengarkan dan segera memperbaiki kesalahan2 dalam pelafalan. Begitu memudahkan dan membantu.

Saya berharap bisa istiqomah dalam perjalanan saya disini, meski tidak akan dapat diketahui rintangan apa yg akan ada di depan. Semoga niat saya untuk menjadi orang yang terus berbenah, dan belajar ALLAH ridhoi dan mudahkan.
In syaa ALLAH saya yakin, karna saat ini sudah bersama orang2 hebat meskipun hanya mengenal lewat dunia maya, tapi mampu utk saling berbagi, saling memotivasi, saling menyemangati satu sama lain seperti sodara sendiri.

-Ria, Mahasiswi dan Karyawati, Pontianak. Kalimantan Barat.

Huffaz online merupakan program yg menjadi jawaban dari banyak muslim/ah yg hanya memiliki keterbatasan waktu untuk menghafal. Mungkin saya termasuk di dalamnya, rasanya menghafal dan menjaga beberapa juz dari alquran saja sangat sulit disela aktivitas saya jika tidak ada komunitas pendukung dan program sejenisnya. Bisa jadi program ini menjadi jawaban dari doa-doa saya dimana sebelum saya wafat saya berharap bisa menyetorkan serta mempertanggungjawabkan hafalan saya dihadapan-Nya.

Alhamdulillah.. Juz demi juz saya coba ulang sedikit demi sedikit. Meski sulit dan lelah luar biasa tapi malah tambah nikmat dari ke hari. Alhamdulillah. Tidak hanya itu, ternyata hufazz online ini tidak saya sadari bisa menjadi lahan dakwah tersendiri terutama untuk keluarga saya. Ketika sesekali saya menyetorkan hafalan via telpon dan murojaah dikamar, ternyata adik kakak umi abi semua orang dirumh mendengarkan dengan seksama. Dan, perubahan itu terjadi. Dulu, tidak ada suara tilawah setiap selesai sholat fardhu terutama maghrib dan shubuh, sekarang alhamdulillah sudah lumayan ramai suara tilawah di rumah saya. Bahkan adik saya yg dulu malas sekali untuk tilawah, skarang sudah mulai rajin mengulang hafalannya. Alhamdulillah Yaa Allah

Terimakasih Yaa Allah. Terimakasih para pejuang dan pencetus program ini. Usazah Yona, ustazah nusaibah, usazah umii dan pihak lainnya. Semoga program ini menjadi keberkahan dan amal jariyah serta pemberat amal di akhirat kelak.

-Amalina Fauziah, Karyawati LSM ACT for Humanity, Tanggerang

Seneng bgt bisa gabung HO,,
Dulunya ga ada ngluangin waktu khusus buat ngafal tiap hari,
Sekarang dipaksa harus ada,,
Hehehe..
Dulu sistem kebut semalam,,
Nambah hafalan, yg udah dihafal nguap,,
Kalo d HO ada murojaahnya kan, jadi mau ga mau mesti ngulang2,,
Kalo dulu,,
Sambil nyetir cuma bisa nyanyi, ngobrol, atau matsurat, sekarang, bisa sambil murojaah,,

-Linda Susianti, Karyawati-Batam.

Bismillahirahmanirahim..
Menjadi member (Huffazh Online) HO adalah pilihan, pilihan diam atau maju..
Menurut saya, tak ada suatu lembaga yg hanya ingin member atau mengikutinya hanya berdiam saja. Nah skarang jika di tanya mengenai pendapat saya tentang HO ini.. Luar biasa..
Slalu menjadi motivasi bahwa visi dan misi bisa tercapai, walaupun pelan tapi pasti. Tak hanya sekedar laporan "aku slesai menghafal stengah halaman hari ni", tapi benar2 di buat untuk menghafal dg bacaan yg benar..
Mengenai perubhan dalam diri saya mengikuti lembaga ini, membuat saya kaget.. Ternyata saya bisa menghafal, padahal pikir ku dilu dg ksibukan di tempat kerja dan rumah akan menghabiskan waktu. Tp ternyata setelah aku paksa. Bisa. Allahu Akbar..
Terimakasih ustdzah yona, terimakasih ustdzh ibah, terimakasih temanku roisah, dan terimakasih uuntuk para pengurus HO.. Mohon doanya semoga tetap bisa istiqomah.. Walaupun banyak halangan.

-Sarah, Karyawati dan Ibu rumah tangga-Bekasi

Alhamdulillah yang Fany rasakan setelah bergabung di HO jdi lbh smangat membaca dan menghafal qur'an.. dan yg lbh semangat lagi adalah mencetak generasi qur'an..
bismillah dimulai dengan mengajak bayi yang masih dalam kandungan untuk ikut menghafal qur'an. karena Fany yakin tidak ada kata terlambat untuk memulai dan tidak ada yang tidak mungkin jika Allah swt menghendaki anak2 kita kelak menjadi para hafizh qur'an.. Para penjaga qur'an meskipun kita (orang tua) sebagai pemula bahkan sangat pemula dalam menghafal qur'an.. 
Dan hal amazing yg Fany rasakan lg adlh betul kata usdzh2 di HO bahwa Al-qur'an btul2 obat paling mujarab..
Mu'jizat yg selama ini ada disamping kita yg tidak pernah kita sadari, yaitu ketika kemarin malam tiba2 Fany merasakan perasaan yg tdk mnyenangkan..mw ngapa2in serba ga enak..perasaan khawatir ini dan itu.. lalu Fany paksakan diri buat murojaah dan alhamdulillah sedikit demi sedikit perasaan tdk enak itu hilang.. dan alhamdulillah bisa tdur.. padahal diusia khamilan yg tua bgini sulit utk bsa tdur.
Dan msh byk lg ketidak nyamanan yg ketika murojaah itulah dg izin Allah mjdi penawarnya. Pernah jg ketika merasa pusing, saat diperjalanan dll.
Alhamdulillah wasyukurillah..Allah izinkan dan semoga Allah istiqomahkan kita semua utk terus mnjaga hafalan kita, Allahumaa aamiin..

-Fanny, Karyawati dan ibu rumah tangga-Cirebon

Dua kata buat HO LUAR BIASA de, klo boleh sdkit cerita nie.. 1.5 tahun kk cari2 metode dan tempat buat bantu kk ngafal Quran ksna kmari.... dari tempat satu ke temapt yg lain kk kunjungi buat cari yg pas.... tapi ga ada yg pas ada aja hmbatanya, dari jarak, waktu dan biaya... hambatan yg terbesar adalah waktu... sampe akhirnya kk mutusin buat ngafalin sendiri, tapi yaitu setannya lbh bnyak dari semngat kk, berat banget rasanya ngaoalin sendiri, ga ada yg ngingetin klo lagi sibuk dan yg lbh parah lg ga ada yg memperbaiki bacaan kk... akhirnya kptus lagi tuh kegiatan ngafalnya... sampe akhirnya ketemu sama HO ini... metode di HO ini lboh baik dari hari ke hari, dari mulai setoran per telp tapi beda provider yg nyedot pulsa banyak, trus berganti ke voice note yg terkadang hmbtanya adlh sinyal yg buruk atau kuota internet yg limit sampe skrng yg lbh baik yaitu para mentor2 yg menginngatkan dan menelpon kita... hhuufftt.... baiknya mentor2 HO...lalu di HO ini juga tidak menganjurkan banyaknya setoran ayat yg di hafal tapi juga diperhatikan kwalitasbpembacaannya...

Bukan mau lebay, cuman memang kenyataan ya.. setiap habis setoran hafalan dan telp2 sama ade, kk selalu nangis.... bersyukur banget sama Allah... Allah permudah semuanya... HO ini pas banget buat kondisi kk yg sekrnag ini yg lg mencari ilmu d kota yg jauh dr rumah yg setiap hari sedikit banget waktu free nya... di HO ini kk cuman duduk manis d kamar kos, terima telp dr ade tnpa mengeluarkan biaya pulsa sama sekali, kk d bimbing, diperbaiki bacaannya dgn sabarnya oleh para mentor... aahhhh enakkk bangett pokoknyaa... kayanya ayat2 Quran udh jadi makanan kk sehari-sehari, laper rasanya klo ga murojaah dalam sehari hahaha...
Pernah suatu ketika Kk nawarin HO ini ke salah satu teman kk, dia sampai bgtu berterimakasihnya sama kk krn udh merekomendasikan HO ini... jadi kk kira HO ini bgtu sangat d butuhkan buat kita semua... krena kk yakin pasti bnyak orang yg di luar sana yg punya niat dan mau hafal Quran tapi mereka ga punya bnyak waktu karena sibuknya kegiatan2 mereka... HO ini kegiatannya simple, tdk merepotkan, ga btuh waktu bnyak, mentor2nya juga berkualitas ga cuman hafal tapi mnegerti aturan bacaannya dan maknanya... kk berharap HO ini menjadi besar dan terus berkembang, tidak ptus dlm waktu singkat, kaka juga berharap kepda para hafidz dan hafidzah yg sudah dahulu hafal ayat2 cinta dari Allah ini ikut bersumbangsih dlm membantu teman2 yg mau menghafal, jadi tidak hanya hafal untuk diri sendiri tapi juga bisa melahirkan para hafidz dan hafidzah yang luar biasa melalui HO Ini supaya bnayk orang2 Islam yg tdk hanya bisa membaca Quran tapi mereka jg hafal dan ikut menjaga Ayat2 cintaNYA... kalo bukan kita yg menjaga ayat2 cinta dari Allah ini siapa lagi... karena Al quran itu sumber segala solusi dari berbagai masalh hidup dan juga sumber ketenangan... Segala Puji bagi Allah....

-Pitri Mei_Apoteker, Bandung

Beberapa waktu berselang. Alhamdulillah, datang berbagai testimony positif dari para member Huffazh Online.

Mau bisa konsisten Hafal qur'an tapi… sibuk, tidak ada yang membimbing, malu karena bacaan qur'an masih belum baik, dan lainnya?

Mau bisa konsisten muroja'ah hafalan qur'an yang sudah dihafal, tapi karena setiap hari kerja, jadi ga bisa join ke lembaga tahfizh?

Apakah ini msalah kamu juga?

Untuk itulah kami, Huffazh Online, hadir untuk menjadi solusi.

Gabung yuk sama kami..

___________________
CP Huffazh Online:
___________________

Whatsapp only: 085773511330
Telf: 082111016017
BBM: 7CC0979C
Twitter : @HuffazhOnline
Blog: menghafalalquranyuk.blogspot.com

Senin, 02 Maret 2015

Karena: Di Situlah Letak Kemuliaannya

Kenapa Penghafal Al-Qur'an diberikan kemuliaan yang luar biasa oleh Allah? Kenapa sampai dikatakan dalam sebuah hadits qudsi, penghafal Al-Qur'an adalah keluarga Allah dan yang mendapatkan kekhususan disisiNya?

Kira-kira kenapa?

"Menghafal al-qur'an itu begini ya. Dipegang kepala,  buntutnya lepas. Dipegang buntutnya,  kepalanya lepas. Dipegang tengahnya, kepala dan buntutnya meronta-ronta." kataku pada partner setoran hafalan qur'anku.

Karena:  di situlah letak kemuliaannya…

Sambil mengatakan hal tersebut sambil aku teringat perkataan seorang ustadz hafizh qur'an yang hafalannya sudah sangat mutqin:
"Di situlah letak kemuliaannya. Karena tidak mudah,  tapi terus berusaha,  pantang menyerah, sudah menangis-nangis,  tapi tidak kapok-kapok untuk mengumpulkan lagi hafalan yang mudah terlepas dari ingatan itu.. Unta kabur yang dicari lagi dan terus-menerus diikat lagi,  kabur lagi diikat lagi,  terus saja begitu.. Lama-lama juga terikat kuat,  asal kita sudah terbiasa. Tidak berhenti. Lanjutkan terus. Sesulit apapun jalan di depan nantinya.
Karena:  di situlah letak kemuliaannya…

Kemuliaan sebesar itu,  apa mungkin jalannya semulus yang kita kira? Tidak. Butuh sekali kemampuan mengendalikan hawa nafsu yang sukanya menghindari yang sulit-sulit,  cari gampangnya saja. Yang sukanya, menikmati kemalasan dan nyaman dalam alasan-alasan pembelaan diri.
Mampu melawan hal itu dan melanjutkan perjuangan menghafal dan menjaga qur'an,  adalah kemenangan atas diri sendiri. Kemenangan intern.
Karena:  di situlah letak kemuliaannya…

Ibarat: kalam-kalam Ilahi ini adalah mutiara. Diawal banyak penyelam yang berusaha mengambilnya. Mengumpulkan sebanyak mungkin. Lalu dalam perjalanan mengumpulkannya. Sekali waktu pernah terlena dengan pemandangan laut yang sangat indah, lupa pada tujuan utama untuk mengumpulkan mutiara. Akhirnya tersibukkanlah menikmati pemandangan sekeliling. Sampai saat tabung oksigen sudah habis… barulah ia sadar, menyelamnya  ia adalah untuk mencari mutiara, mengumpulkan sebanyak mungkin mutiara untuk dibawa pulang. Tapi keterlenaan dan kelalaian membuat ia lupa sama sekali pada tujuan awal. Lebih mengerikan lagi, saat ia berusaha kembali ke permukaan karena kehabisan oksigen, karena terburu-buru,  terjatuhlah semua mutiara yang telah dikumpulkan pada awalnya.
Pulang tanpa membawa apa-apa. Sia-sia…
Semoga Allah melindungi kita dari menjadi seperti sang penyelam yang lupa akan tujuan utamanya mengumpulkan mutiara…
Mampu melawan keterlenaan dan kelalaian akan berbagai keindahan dalam jatah usia yang sudah Allah berikan, lalu tergerak kembali mengumpulkan mutiara kalamNya,  satu demi satu..
Bukankan itu luar biasa? Kalau bukan Allah yang mampukan kita berpaling atas hal-hal tersebut, memang siapa lagi?
Karena:  di situlah letak kemuliaannya…

Karenanya, jangan pernah berhenti! Dalam menghafal Al-Qur'an,  meraih kemuliaan dan keridhaan Allah, mungkin ada lelah, itu manusiawi. Tapi, jangan berhenti! Lanjutkanlah lagi perjalanan yang telah kita mulai ini. Agar Allah ridha memberikan kalamNya,  firmanNya,  untuk kita jaga dalam hati-hati kita. Karena kita menunjukkan keseriusan kita padaNya dengan tidak berhenti, entah sepayah apapun…

Wallahua'lam bishshawaab…

Selasa, 17 Februari 2015

Taat, Berani dan Allah yang Akan Memudahkan

وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ مُوسَىٰ

Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? (Qs. 20;9)

Sudah pernah dengar kisah tentang Nabi Musa yang bagian ini? 
Allah ceritakan lengkap di surat Thaha, yang membuat hati seorang Umar yang keras lantas luluh seketika dan berbalik dari kafir menjadi seorang muslim yang taat tersebab ayat-ayat di surat ini. Bergetar, gemetar hebat sesudah ayat-ayat di surat Thaha ini diperdengarkan padanya.
Memang apa ya hal yang luar biasa di balik surat Thaha yang sampai membuat Umar yang kasar menjadi lembut seketika itu?

Kita bahas ceritanya. Di surat ini,  terbahas kisah seorang Nabi,  Musa 'alaihissalam, yang dijuluki kalamullah.

إِذْ رَأَىٰ نَارًا فَقَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى

Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (Qs. 20;10)

Suatu malam, Musa berjalan bersama keluarganya,  dalam kegelapan padang pasir, dan Musa seperti melihat api di sebuah bukit. Dan Musa berkata kepada keluarganya,  tunggulah di sini, aku akan pergi ke tempat api itu, dan mudah-mudahan aku bisa membawakan sedikit api untuk kalian atau aku dapat sebuah petunjuk dari tempat api itu.
Dan dalam kelam malam, Musa berikhtiar mendaki bukit yang terjal menuju ke tempat api yang dilihatnya, dan saat tiba di sana, ada suara yang memanggilnya.

فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِيَ يَا مُوسَىٰ

Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: "Hai Musa. (Qs. 20;11)

Kau jika sedang sendirian di dalam kegelapan,  lalu tiba-tiba ada sebuah suara memanggilmu,  bahkan menyebutkan namamu, apa yang akan kau rasakan?  Terkejut, takut, kaget, dalam waktu yang sama. Itulah yang Musa rasakan.
Dan suara itu memperkenalkan dirinya

إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ ۖ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى

Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa. (Qs. 20;12)

Suara itu memperkenalkan dirinya,  bahwa dia adalah Tuhannya Musa, dan perintahnya langsung tersebut, bukalah kedua sendalmu, ini lembah yang suci.
Setelah Allah memperkenalkan diriNya kepada Musa,  Dia lantas menyuruh Musa melepaskan kedua sendalnya, kenapa? Karena setelah kita mengetahui kita menghadap Dia yang Maha Kuasa tidak ada hal lain selain ketaatan kepadaNya lah hal utama dan pertama.

وَأَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوحَىٰ

Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). (Qs. 20;13)

Di saat itu,  Allah lah yang memperjalankan Musa hingga ia ada di lembah tersebut. Dan berbicara dengan Allah. Allah lah yang membuat Musa dihanyutkan dalam sebuah keranjang pada aliran sungai, dan diujung sungai sudah ada istri Fir'aun yang akan mengambilnya,  dan membesarkannya sebagai anak angkatnya. Allah pula yang mengaturkan semuanya bagi Musa dengan sempurna, kemusyrikan yang harus diberantasnya,  adalah dari keluarga yang telah membesarkannya dan mengangkatnya menjadi anak. Bukan hal mudah melawan imperium Fir'aun. Bahkan sampai melarikan diri, 8 tahun bekerja pada ayah mertuanya. Tapi Musa,  adalah orang telah Allah pilih sejak awal untuk melakukannya. Setelah menjeda, Alkah kembalikan dia pada tugas utamanya.
Dan wahyu itu pun disampaikan.

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Qs. 20;14)

إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَىٰ

Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (Qs. 20;15)

فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لَا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَتَرْدَىٰ

Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa". (Qs. 20;16)

Kepada Allah, yang tiada Tuhan selain Dia, kita harus mutlak menyembahnya, dan mendirikan shalat untuk mengingatNya, dan Allah memperingatkan kita bahwa kiamat akan datang dirahasiakan waktunya, agar tiap-tiap diri bersiap-siap sebaik mungkin, agar berbalas sesuai dengan yang dilakukan.

Musa,  sedang dalam kondisi sangat gugup, berkata-kata langsung dengan Allah, Musa saat itu sedang dalam kondisi merasa bersalah,  tersebab telah membunuh seseorang karena ketidaksengajaan, dia sedang merasa dirinya bukanlah siapa-siapa,  dan disaat itulah Allah memilihnya.
Allah menenangkan Musa dan menyapanya, dengan kata-kata yang penuh cinta,

وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَىٰ

Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (Qs. 20;17)

Ada perbedaan dengan penyebutan nama Musa di ayat ini dan ayat yang ke 11 surat Thaha ini. Di ayat ke-11, nama Musa di sebut pertama,  ini menandakan sebuah ketegasan. Dalam perintah untuk mentaati Allah,  mutlak, karena Allah menegaskannya dengan menyebut nama Musa, di awal perintah.
Ketaatan, bagi Allah adalah hal mutlak.
Dan di ayat ke 17 ini,  Allah melembut, menyapa Musa dengan menyebut namanya dibelakang kalimat.
"Apa itu di tangan kananmu,  hai Musa? "

Musa yang gugup,  menghadapi Allah, Tuhannya,  yang selama ini sering kali ia ajak berbincang tanpa balasan kata, dan saat itu justru saling bercakap,  bertanya dan menjawab. Dia tidak mau cepat kehilangan momen berbicara dengan kekasihnya itu, dia menjawab dengan gaya yang lucu. Ditanya itu apa? Dia menawab begitu panjangnya sangking gugupnya:

قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَىٰ غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَىٰ

Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya". (Qs. 20;18)

Dan Allah memerintahkannya untuk melemparkan tongkatnya.

قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَىٰ

Allah berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!" (qs. 20;18)

Dan ketaatan atas perintah Allah, adalah langsung, tanpa jeda.

فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَىٰ

Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. (Qs. 20;19)

Musa baru reda dari rasa kagetnya,  kembali dikagetkan. Disaat dia mentaati apa yang Allah perintahkan, yaitu melemparkan tongkatnya. Ternyata tongkat tersebut berubah menkadi seekor ular besar yang merayap dengan cepat. Semakin takutlah Musa.

Tapi dengarlah perintah Allah selanjutnya;

قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ ۖ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَىٰ

Allah berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula, (qs. 20;21)

Saat kita melihat anak kita merasa takut,  apa yang biasa kita katakan? Kita biasanya akan berkata "JANGAN TAKUT, PEGANGlah, gapapa kok."
Tapi konteks diayat ini berbeda dengan perkataan kita biasanya. Allah justru mengatakan terlebih dahulu,  PEGANGLAH, JANGAN TAKUT, KAMI AKAN MENGEMBALIKANNYA KEPADA KEADAANNYA SEMULA (kalau istilah kitanya;  GAPAPA KOK, INI AMAN, AKAN BAIK-BAIK SAJA).
Mengapa begitu?
Karena bagi Allah, ketaatan adalah yang utama. Keberanian adalah hal sesudahnya. Kesulitan di dalam ketaatan tersebut,  Allah yang akan jaminkan kemudahannya.
Hal tersebutlah yang dirangkumkan dalam satu ayat secara menyeluruh di surat Thaha ayat ke-21 ini.
Dan inilah bekal musa, untuk menghadapi Fir'aun,  sang raja yang zhalim. Terangkum ringkas dalm ayat ini, 3 hal:
1. Taat pada Allah.
2. Berani.
3. Allah yang akan mudahkan dan Allah akan mengiringi.

Tersering, kita dijadikan oleh Allah seperti seorang Musa AS. Masalah datang dari hal terdekat kita. Bahkan sampai ingin dibuat melarikan diri dari segala hal itu. Tapi solusi bukanlah lari. Menjeda,  boleh. Tapi tidak kembali dan menyelesaikannya, itulah kesalahannya.
Mari belajar dari Musa, dibalik semua kelemahannya,  rasa bersalahnya yang mendalam, dan segudang masalah lain. Kita lakukan saja tiga hal ini.
Taat pada perintah Allah, mungkin selama ini kita lalai. Maka kembalilah padaNya yang mempunyai segala solusi.
Berani menghadapi kesulitan, hal yang akan kita hadapi mungkin memang sulit,  tapi janji Allah untuk memudahkan segala urusan kita saat kita sudah taat dan berani berikhtiar juga hal yang pasti. Yakinlah.

:) mendalami kisah-kisah dalam al-qur'an adalah menyelami makna yang meruntuhkan benteng keegoan dan keangkuhan diri. Begitu pulalah yang terjadi pada sahabat Umar bin Al-Khattab.. Melembut hatinya seketika begitu makna-makna ayat yang didengarnya ini memenuhi dan menyinari ruang hatinya yang selama ini gelap akan ketiadaan cahaya.

Al-Qur'an adalah cahaya.. Bersiaplah diterangi keindahannya. Menyelam di kedalaman maknanya.

Inspired by: https://m.youtube.com/watch?v=bU5DZptggyY
Busa tonton selengkapnya. :) semoga bermanfaat ya.

Minggu, 15 Februari 2015

Atas NikmatNya, Kau Bersyukur Dengan Cara Apa?

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah atas segala nikmat yang Allah berikan. Nikmat iman,  nikmat nafas,  nikmat melihat,  nikmat mendengar,  nikmat merasa,  nikmat berukhuwah dan segala macam nikmat lain yang jika harus dihitung,  sungguh tidak akan pernah cukup bahkan jika seluruh air lautan dijadikan tintanya dan seluruh pepohon dijadikan pena. Tidak akan pernah cukup.

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.An-Nahl (16):18)

Dan atas nikmatNya, yang begitu banyak itu,  kita telah bersyukur dengan cara seperti apa? Bagaimana jika dengan semakin khusyu beribadah padaNya dan mendekatkan diri pada Allah dengan bergabung dalam barisan para penjaga Al-Qur'an? Itu juga suatu bentuk kesyukuran bukan?  :)

Hal yang sangat mengharukan bagi kami,  khususnya, para pengurus dan mentor dari Huffazh Online. Beberapa bulan terakhir ini,  Allah semakin percayakan kepada kami, mewadahi orang-orang yang luar biasa, yang ingin bisa tetap menghafal Al-Qur'an ditengah menjalani segala kesibukannya. Yang kami sadari,  semua bukan karena kehebatan kami,  bukan pula karena kami,  semuanya karena Allah yang menggerakkan. Kami di Huffazh Online,  dijadikan perpanjangan tangan-Nya,  untuk membantu menggawangi dan memelihara semangat keistiqomahan orang-orang yang ingin semakin mendekat padaNya lewat menghafal dan berinteraksi lebih intens dengan Al-Qur'an.

Semakin banyak orang yang mempercayakan dirinya kepada Huffazh Online inu,  tandanya, semakin besar pula lah tangguh jawab kami dihadapan Allah. Kami hanya berharap,  Allah memampukan kami, lebih besar lagi,  sebagaimana Dia mempercayakan hamba-hambaNya ini kepada kami.

Hari ini, seorang mentor qur'an di Huffazh Online menceritakan tentang beberapa member tahfizh binaannya yang membuat hatinya bergetar-getar haru. Yang tetap berusah istiqomah menyetorkan qur'an dalam kesibukannya bekerja,  terlebih karena banjir baru saja melanda ibu kota. Sang member yang bekerja di sebuah LSM mendapatkan pekerjaan yang lebih menumpuk daripada hari-hari biasanya, dan dengan kesibukannya tersebut,  tengah malam baru pulang dari kantor. 'nekad' menyetorkan hafalan qur'annya kepada mentor di Huffazh Online saat di dalam mobil dalam perjalanan pulangnya itu,  dengan suara yang sangat parau,  karena terlalu lelah. Siapa yang tidak luluh dengan kemauan kuat seperti itu?
Doa kami, semoga Allah merahmati,  memberkatinya dengan Al-Qur'an yang berusaha dia sahabati dalam berbagai kondisi itu.. Berjuta malaikat yang mengiringi perjalan pulangnya itu,  mengamini segala doanya,  dan turut memohonkan ampun atasnya,  dan semoga juga mengampuni pula negeri yang sudah terlalu gersang imannya ini.

Dalam hidup kita yang sebentar, kita tidak pernah tau,  amal kita yang macam apa yang akan Allah terima dan menjadi penyelamat kita saat kita 'selesai' nanti.
Menunda kebaikan,  adalah menunda pertolongan Allah datang lebih segera. Jadi,  bagi yang masih sering lupa, ada baiknya segera cari komunitas yang bisa mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.

Mau bergabung bersama kami di Huffazh Online? Menjadi bagian dari penjaga Al-Qur'an. Bersabat dengan Al-Qur'an kapan pun,  di mana pun.

CP Huffazh Online
Twitter @HuffazhOnline
Whatsapp 082111016017
BBM 7CC0979C
Blog menghafalalquranyuk.blogspot.com

Selasa, 10 Februari 2015

Langkah Kecil Kami

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji hanya bagi Allah. MilikNya segala kekuatan,  dan dariNya pula segala daya upaya. Segerak ibadah yang mampu kita lakukan,  tiada lain adalah karena rahmatNya. Jika masih saja ada kesombongan, pun merasa semua adalah karena kemampuan diri, sesungguhnya itu adalah anggapan yang sangat salah.

Tanpa izinkan olehNya, tak akan bisa meski amal itu hanya sekedip mata.

Berlangsungnya Huffazh Online selama beberapa bulan ini,  dengan member yang terus bertambah dan semangat yang juga makin menggebu pun membuat kami semakin tersadar, Allah begitu baiknya… mengizinkan kami menikmati kebersamaan dengan Al-Qur'an. Mensahabatinya, dalam kondisi apapun, entah sakit atau sehat, entah lapang atau sempit, atau saat sibuk dan luang.

Kelegaan dan ketenangan yang mengaliri dada-dada kami,  seperti cicipan rasa syurga yang disegerakan di dunia.

Kami sungguh sangat berterima kasih pada Allah. Mengizinkan kami menjadi salah satu wadah bagi orang-orang yang ingin bisa menjadi bagian dari penjaga Al-Qur'an. Perlahan tapi pasti,  keistiqomahan itu mulai membiasa dalam hari-hari kami menjadi sebuah kebutuhan. Ibarat kebutuhan sebuah handphone dengan chargernya,  sehari tanpa Al-Qur'an adalah kelemahan bagi kami. Kebutuhan yang harus terus dipenuhi dan ditambah.

Alhamdulillah 'ala kulli haal wa ni'mah..

Kami para mentor dan pengurus di Huffazh Online merasa sangat tergugah dengan perjuangan para member yang telah tergabung untuk terus istiqomah mensahabati Al-Qur'an. Member kami berasala dari beragam pulau di Indonesia. Mulai dari anak-anak sampai orang tua. Ada karyawan dan wirausahawan. Ada yang single dan sudah berkeluarga.

Satu kebahagian tersendiri bagi kami. Saat member berusaha mengatur waktunya yang padat untuk tetap bisa setoran Al-Qur'an kepada kami,  di tengah kesibukannya mengurus pekerjaan dan rumah tangganya juga anak-anaknya,  sampai-sampai ada yang mengharuskan dirinya sendiri setoran hafalan di dalam waktu break istirahat di kantornya. Hati kami sampai bergetar-getar saat menerima setoran hafalan qur'an nya itu.

Ada yang setoran Qur'an di tengah malam sepulangnya ia dari shift kerja. Ada pula yang setoran sambil menemani anak-anaknya yang terus menggelentot manja di lengan-lengan mereka. Ada lagi mahasiswa yang menyetorkan hafalannya dalam perjalanan berangkatnya ke kampus,  di dalam kereta dan bis. MasyaAllah,  Allahu akbar. Dan berbagai kisah lain yang membuat kami tak henti mengucap asma Allah.. Karena kekuatanNya lah,  karena RahmatNya lah kesempatan dan kemampuan semuanya.

Semoga Allah merahmati selalu setiap niatan baik,  dan gerak langkah pembuktian azzam yang tertanam dalam hati dan laku indera. Semoga kelembutan hati,  kecemerlangan akal kesantunan akhlak selalu terlimpah bagi semua orang yang terus berusaha mensahabati Al-Qur'an di kesehariannya. Baarakallaahu fiikum.

Anda mau bergabung bersama kami? Let's join Huffazh Online. :)

Bersahabat dengan Al-Qur'an,  kapanpun,  di manapun.

Twitter @HuffazhOnline
Whatsapp 082111016017
BBM 7CC0979C
Blog menghafalalquranyuk.blogspot.com

Sabtu, 17 Januari 2015

DVD Murottal 4 Mode

DVD Murottal 4 Mode

Murottal yang sering kita temukan adalah Murottal persurat dari Al Fatihah s.d An Naas. Sedangkan di dalam DVD ini sudah lengkap dengan 4 Pilihan yaitu persurat, perjuz, perhalaman dan perayat.

DVD Murottal 4 Mode adalah produk DVD Murottal pertama di Dunia yang berisi :
1. Folder MP3 persurat dari Al Baqarah s.d. An Naas (114 File)
2. Folder MP3 perjuz dari juz 1 s.d 30 (30 File)
3. Folder MP3 perhalaman dari halaman 1 s.d 604 (604 File)
4. Folder MP3 perayat (6348 File)

Dengan pilihan Qori:
- Mishari Rasyid Alafasy
- As Sudais
- Hudaify
- Al Ghomidy
- Hani Arrifai
- Abu Bakar Asyatiri
- Abdul Basit

Bonus :
Aplikasi Al Qur'an Digital Ayat 1.2.2 lengkap dengan terjemah, tafsir, tahfidz dan audio(30 Juz)

100% keuntungan penjualan serta infaq dari pemesanan DVD akan digunakan untuk pembangunan Pesantren Tahfidz, pembinaan penghafal Al Qur'an, anak yatim dan dhuafa.

DVD Murottal ini merupakan pertama di Dunia dengan 4 pilihan (Surat,Juz,Halaman,Ayat) Sehingga sangat praktis apabila ingin mendengarkan juz, halaman atau ayat tertentu. Contoh apabila ingin mendengarkan murottal halaman ke 309 maka masuk ke folder Halaman lalu pilih 309.mp3. Bagi peserta ODOJ (One Day One Juz) bisa menggunakan MP3 Perjuz ada 30 file, setiap filenya 1 Juz. Semua file dari Qori Mishary Rasyid Alafasy. Bisa di putar di komputer / laptop / MP3 Player / Mobil atau dipindahkan ke Smartphone.

Harga : Rp. 100.000,- ( Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia )
Pembayaran disalurkan setelah DVD sampai, ditransfer ke :
BANK MUAMALAT
A.N PUSAT AL QURAN
NO. REK 4510017286

http://dvd.pusatalquran.com/

Cara Pemesanan DVD Murottal 4 Mode

DVD # nama # alamat # no. HP
Kirim ke: 0812 71 222111

Kamis, 15 Januari 2015

ISTIQOMAH dan Jangan Berhenti!

Ini fenomena orang-orang yang berinteraksi dengan Al-Qur'an. Tantangannya di ranah:  ISTIQOMAH. Entah itu dari yang tilawah, atau tahsin, atau tahfizh.

Pada awalnya, banyak yang pengeeen bisa hafal Qur'an. Banyaaak yang iri liat orang lain yang bisa hafal Qur'an. Tapi dirinya baru sebatas pengen. Sedangkan latihan istiqomahnya perlu lebih dari sekedar pengen. Perlu ada effort lebih. Luruskan lagi niatnya.

Kita sama-sama cek lagi yuk. Apa kapasitas cinta kita sama Allah, lewat pembuktian interaksi kita dengan qur'an yang merupakan kalamNya Yang Mulia sudah cukup mampu membuat kita memprioritaskannya di atas segala cinta yang lain? Mengalahkan rasa enggan, mengalahkan rasa malas, mengalahkan rasa sibuk dengan pekerjaan, dan mengalahkan diri kita sepenuhnya?

Waktu itu, kenapa saya sampai terinspirasi buat program Huffazh Online yang setoran hafalannya satu baris aja per hari, awalnya karena saya tertampar-tampar dengan ceramahnya ustadz Yusuf Mansur di kajian rutin bulanan di masjid Istiqlal. Saat itu semua peserta yang hadir ditantang lanjutkan ayat yang beliau baca secara acak. Awal-awalnya baca surat-surat di juz 30 yang sudah sangat familiar. Dan saat pertanyaan berlanjut ke surat-surat di juz lain, semua yang hadir terdiam ga bisa melanjutkan dan saling tertawa satu sama lain karena tidak bisa melanjutkan.

Saat itu ustadz YM mengatakan begini, "Nah,  kira-kira apa nih yang bikin sodara-sodara semua ga bisa lagi lanjutin pertanyaan ayat yang saya kasih? Terus kenapa sodara-sodara awalnya bisa jawab pertanyaan saya di surat-surat pendek? Kenapa? Kenapa sodara bisa hafal surat-surat pendek dan ga bisa hafal surat-surat yang agak panjangan laennya? Jawabannya cuman satu! Karena sodara-sodara BERHENTI menghafalnya. Merasa sudah cukup dengan yang sudah ada. Nah kalo aja sodara ga berhenti, dari pas sodara kecil sampe sodara sekarang di usianya masing-masing, sehari istiqomahin aja nambah ga usah banyak-banyak, SATU BARIS aja, nah 25 tahun sodara udah jadi hafizh qur'an itu. MasyaAllah. Tapi sayangnya sodara-sodara BERHENTI. Makanya sekarang udah usia 30, 40, 50 dan seterusnya,  masih begini-begini aja. Coba kalo 25 tahun yang lalu sodara tergerak,  ceritanya ga bakal kayak sekarang..."

Nah… itu lah yang buat saya pengen banget bantu temen-temen semua buat mencapai itu. Ga banyak yang bisa dilakukan mungkin.. Saya cuman mau bantu kontrol terima setoran hafalan yang satu hari satu baris itu. Supaya di 25 tahun ke depan, penyesalannya ga usah ada. :) ga ada rugi dong satu hari satu baris itu mudah. Cuma istiqomahnya aja yang perlu ditambah.

Di akhir acara kajian yang saya ikutin itu,  ustadz Yusuf Mansur ngegedor lagi hati para hadirin: "Saya mau ngajak semua hadirin di sini,  yuk kita sama-sama tekadin rame-rame. 25 tahun lagi,  saya harus jadi hafizh qur'an. Mulai hari ini saya akan nambah hafalan qur'an saya 1 hari satu baris. Saya ga mau berhenti lagi ya Allah. Saya nyesel melewatkan hari-hari saya tanpa kemajuan semakin mendekat sama Engkau lewat ayat-ayat Qur'an ini ya Allah. Semoga lewat usaha ini,  Engkau akan ridha sama kami, ridha ngasih berkah buat kami, keluarga kami,  negri ini, umat islam keseluruhan dan akhirat kami nanti ya Allah. Bantuin dan temenin saya biar istiqomah ya."

Saya nangiiis aja pas ikutan acara kajian itu. Ayolah. Saya dan temen-temen yang tergabung di Huffazh Online ini sudah sangat siap memfasilitasi setoran istiqomahnya. Yang siap gabung buat bikin hidup yang lebih baik bersama Al-Qur'an, ayo deh gabung! Semoga jadi saham surga-nya kita.. Tapi syarat utamanya ini perhatiin ya: ISTIQOMAH dan JANGAN BERHENTI!

:)

Join us! @HuffazhOnline
More info:
Twitter @HuffazhOnline
Whatsapp 082111016017
BBM 7CC0979C
Blog menghafalalquranyuk.blogspot.com

Rabu, 07 Januari 2015

Pertama-Tama, Selanjutnya dan Tiap Saat: Perbaiki dan Perbaharui Niat




Bicara tentang niat, adalah bicara tentang sesuatu yang paling penting dalam melakukan hal apapun di keseharian kita.

Hadits no.1 di dalam kumpulan hadits arba'in Imam Nawawi pun adalah tentang niat:


عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .
[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]
Arti Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .


Begitulah niat, ia menjadi bagian paling penting dalam setiap amal. Saking pentingnya, niat ini pula yang akan menjadi ukuran pada akhirnya apakah seseorang itu bisa bertahan lama dalam menjalankan apa yang dijalaninya.

Di tulisan kali ini, saya akan bicara tentang niat, niat dalam menghafal al-Qur'an.


Memang apa yang sebaiknya diniatkan dalam menghafal al-Qur'an?

Siapa yang tidak ingin punya hafalan al-Qur'an dan meraih kemuliaannya seperti yang sudah banyak disebutkan dalam hadits-hadits nabi SAW? Orang yang sadar akan keutamaan dan fadhilah para ahlul qur'an pastilah tergiur atasnya. 

Kalian tahu? Jika kita mendekati Allah selangkah Allah akan mendekati kita dengan berlari? Begitulah, jika kita ingin menjadi seorang yang dekat dengan Allah, mulailah dengan mendekati kalam-Nya yang mulia. Membiasakan diri berinteraksi dengan al-Qur'an sepenuh hati. Sepenuh kecintaan. Setalah membacanya, mencintainya, barulah kita mulai mendekatinya dengan lebih intens, yaitu dengan menghafalnya. Dengan menghafal al-Qur'an akan membuat interaksi seseorang muslim dangan al-Qur'an akan lebih banyak. Karena seorang penghafal al-Qur'an dipastikan akan mengulang-ulang hafalan Qur'annya jauh lebih banyak dari orang yang hanya membacanya. 

Saya mau sedikit sharing tentang pengalaman saya menghafal al-Qur'an. Awal mula saya menghafal al-Qur'an saat masih SD kelas 4. Saat itu saya menghafal karena memang orang tua saya mengarahkan saya memasuki sebuah lembaga tahfizh qur'an untuk anak-anak. Apa niat saya saat itu? Yang saya tahu, saya hanya sedang mengaji, dan dengan bacaan al-Qur'an saya yang masih terbata pada awalnya agar menjadi lebih baik bacaannya. Ternyata di sana banyak juga anak-anak seusia saya yang juga menghafal al-Qur'an. Yang membuat saya senang karena saya dapat menginap dengan teman-teman sya di Rumah Tahfizh itu, yang berarti juga waktu bermain bersama teman-teman akan lebih lama. Setiap hari dibimbing oleh Bu Ai, nama guru Qur'an pertama saya dulu, untuk menyetorkan hafalan. Awalnya menghafal al-Qur'an tiap harinya 3 baris, saat sudah terbiasa, jadi 5 baris per hari, dan terus meningkat menjadi 7,5 baris atau setengah halaman Qur'an utsmani. Buat saya saat itu, menghafal al-Qur'an tidaklah istimewa, saya di sana karena orang tua, dan saya senang ada disana, karena saya punya waktu lebih banyak bersama teman-teman saya untuk bermain.

Niat dalam menghafal al-Qur'an itu adalah niat yang harus diperbaiki setiap detiknya. Mungkin ada yang sama dengan saya ketika awal menghafal al-Quran karena perintah orang tua, tapi seiring pemahaman kita, seiring kedewasaan kita dan kita semakin paham keutamaan menjadi ahlul qur'an, niat pun harus berubah menjadi lebih baik. Hal yang sama yang selalu saya katakan saat saya sharing tentang bagaimana bisa menghafal al-Qur'an adalah; mulailah dengan cinta. Karena dengan cinta, semua jadi indah bukan? Menghafal al-Qur'an meski kadang dengan tangis karena hafalan tak kunjung lancar pun kalau dengan cinta, akan membuat kita kembali dan kembali terus berusaha melancarkannya. Saya paling suka melihat anak murid tahfizh saya yang menangis dalam proses melancarkan hafalannya. Saya ucapkan selamat kepada mereka. Bersyukurlah! Dalam proses ini, kalau belum sampai tahap menangis, itu tanda kamu belum merasakan perjuangan sesungguhnya.

Niat itu semakin mendalam dan semakin teguh, saat selulus Madrasah Aliyah di MA Husnul Khotimah, saya masuk ke sebuah lembaga khusus tahfizhul qur'an, namanya Lembaga Tahfizh dan Ilmu Qur'an As-Syifa Al-Khoeriyyah di daerah Subang-Jawa Barat. Dalam masa program tahfizh saya di sana, sekaligus dibekali dengan tsaqofah-tsaqofah islam dan pemahaman yang lebih mendalam tentang keutamaan al-Qur'an. Saya menjadi sangat bersyukur orang tua saya sudah memaksa saya saat kecil dulu untuk menghafal al-Qur'an sampai saya menangis-nangis. 

Nah, niat yang terbaik adalah niat untuk ibadah karena Allah, agar Allah ridha, berharap dengan ikhtiar maksimal kita dengan menghafal al-Qur'an akan menyebabkan Allah mencintai kita dan kita makin mencintai Allah. Niat itulah yang harus terus dijaga, diperbaharui di tiap hirup nafas.

Hingga kini, selulus saya dari ma'had tahfizh Qur'an, saya masih akan terus mengenang perjuangan saya dengan dada yang bergetar. Karena, kalau bukan karena rahmat Allah, tidak akan mungkin saya sanggup bertahan menjaga dan meneruskan perjuangan interaksi saya dengan al-Qur'an sebagai seorang penghafal dan pengemban al-Qur'an. Godaan, ujian,dan segala macam rupanya, akan terus hadir, berusaha menghijabi kita dari niat tulus untuk menghafal al-Qur'an.

Dan yang paling penting dari menghafal al-Qur'an, pada akhirnya bukan tentang seberapa banyak hafalan kita, tapi seberapa kuat kita menjaganya, menaruhnya dalam tahta tertinggi hati. Menjadikan al-Qur'an sebagai sesungguhnya pedoman, dan kita menghafalnya, agar pedoman hidup yang mulia itu terus bersama dengan kita di manapun kita berada. Bahkan sampai saat ajal menjumput kita nantinya.


Sahabatilah al-Qur'an di dunia, dan dia akan mensahabatimu di hari akhir nanti.

Hal ini juga yang selalu saya sampaikan kepada seluruh penghafal al-Qur'an yang sedang berjuang memaknai Qur'an nya sampai ke dalam hati. 

"Menghafal al-Qur'an ini memang gampang-gampang sulit. Mungkin kita akan menangis dibuatnya. Di lain waktu mungkin kita akan tersenyum bahagia karena ketenangan yang menelusup ke hati. Di waktu yang selanjutnya mungkin akan sampai bergetar-getar mengulang ayat-ayat cintaNya yang menggedor hati dengan kesadaran. Segala peluh, setiap detik, tetesan air mata,yang selalu kita curahkan untuk al-Qur'an yang terus berusaha kita jaga di dunia ini, akan menjadi bukti. Suatu saat al-Qur'an di hari akhir nanti akan datang membela kita, 'Aku sahabatnya, dia telah berlelah-lelah denganku saat di dunia. Kini aku yang akan berlelah-lelah membelanya di sini, di hari akhir ini."

Dapat menghafal satu ayat, itu adalah nikmat. Bersyukur atasnya, akan membuat Alah ridha memberikan ayat demi ayat berikutnya untuk kita jaga.

Pertaanyaan yang perlu terus dijaga dalam hati kita: "Apa kita sudah cukup pantas, Allah embankan al-Qur'an untuk kita jaga?" Jika kita sudah pantas menurut Allah, ayat-demi ayat itu akan dengan mudahnya Allah tanamkan ke dalam sanubari kita. 

Karenanya, pertama-tama, selanjutnya dan tiap saat, marilah kita perbaiki dan perbaharui niat kita. 

Semoga Allah ridha, dan semoga bermanfaat.



_Tanjungpinang, Rumah Cahaya.

Senin, 05 Januari 2015

Sekilas Tentang Huffazh Online

Sekarang keterbatasan bukan jadi hambatan ya.
Keterbatasan waktu, keterbatasan jarak. Dengan teknologi yang semakin canggih, semua tertangani.
Bahkan mungkin bagi kebanyakan orang, porsi untuk dunia maya dalam gadget jauh lebih banyak daripada dunia nyatanya.
Mau mengeluh? Merasa terlalaikan? Lalu kenapa tidak dirubah saja peranan gadget dan berbagai sosial media yang ada di dalamnya?
Maka bagi yang ingin tetap punya peran dengan amanah yang telah Allah titipkan. Merangkul serta orang-orang yang punya keinginan serupa, tapi kesulitan mewujudkannya.
Sah-sah saja kan belajar al-qur'an, terkhusus perbaikan bacaan dan koreksi hafalan qur'an via socmed? Tentu saja. Siapa yang melarang.
Tergerak dari ide inilah kami membuat sebuah program Huffazh Online. Pesertanya pun ya orang-orang yang bersedia untuk berinteraksi lebih dengan al-qur'an di manapun kapanpun dan tetap dalam pantauan seorang mentor qur'an. Asik kan?
Yang dibutuhkan dalam berinteraksi dengan al-qur'an itu: kecintaan dan istiqomah (konsisten) juga istimrar (terus-menerus).
Dalam forum Huffazh Online ini akan ada kopdarnya juga, secara berkala.
Terus apa yang dilakukan saat kopdar? Setoran hafalan langsung, muroja'ah bersama, penambahan tsaqafah qur'an, belajar tahsin dan tingkat bacaan lebih lanjut.
Programnya juga ga susah, kami mengusung program: One Day One Line. Satu hari satu baris menambah hafalan baru.
Cocok dong buat yang sibuk tapi tetap mau konsisten dan mau turut serta dalam barisan penjaga al-qur'an? Itu kamu banget kan?
Programnya ini ada infaqnya, perbulan. Berapa? Bisa ditanya langsung aja buat yang berminat.

Kalau masih banyak yang ingin ditanyakan, bisa dijaprikan ke CP berikut  ya.
Siap dukung dakwah qur'an ini kan?
___________________
CP Huffazh Online:
___________________

Whatsapp only: 085773511330
Telf: 082111016017
BBM: 7CC0979C
Twitter : @HuffazhOnline
Blog: menghafalalquranyuk.blogspot.com

Ide sederhana, masih dijalankan dengan sangat sederhana. Semoga kedepannya bisa dibuat lebih profesional. Yang siap gabung jadi tim building ngembangin program Huffazh Online ini, welcome!  Sangat dibutuhkan ide dan masukannya.

Dan yang terpenting: semoga Allah ridha… dan menyebabkan kita semakin mencintai dan dicintai Allah, semakin punya banyak manfaat buat sebanyak mungkin orang dan menjadi pribadi yang juga semakin baik.

Aamiin.

Fadhilah dan Keutamaan Al-Qur'an



عن عثمان رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلي الله عليه و سلم : خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْاَنَ وَ عَلَّمَهُ (رواه البخاري و ابو داود و التمذي و النسائ و
 ابن ماجه )

Dari Utsman r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar al-qur'an dan mengajarkannya." (hadits ruwayat Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah


عن ابي سعيد رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلي الله عليه و سلم : يقول رب تبارك و تعالى مَنْ شَغَلَهُ القُرْاَن عَنْ ذِكْرِيْ وَ مَسْئَلَتِيْ اَعْطَيْتُهُ أَفْضَلُ مَا أُعْطِيْ السَائِلِِلِيْنَ وَ فَضْلُ كَلَامِ اللَّه عَلَى سَائِرِ الكَلَامِ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ (رواه الترمذي و الدارمي و البيهقي)
Dari Abu Sa'id r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah berfirman, 'barangsiapa yang disibukkan oleh al-qur'an daripada berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon kepadaKu dan keutamaan kalam Allah diatas seluruh perkataan adalah seumpama keutamaan Allah atas makhluk-Nya. " (HR. Tirmidzi, Darami, dan Baihaqi)


عن عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : المَهِرُ بِالقُراَنِ مَعَ السَفَرَةَ الكِرَامِ البَرَرَةِ وَ الَّذِيْ يَقْرَأُ القُراَنَ وَ يَتَتَعْتَعْ فِيهِ وَ هُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَهُ أَجْرَانِ (رواه البجاري و مسلم و ابو داود و ترمذي و ابن ماجه)
Dari Aisyah r.h.a. berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda: "orang yang ahli dalam al-qur'an akan berada bersama malaikat pencatat yang mulia lagi benar, dan orang yang terbata-bata membaca al-qur'an sedang dia bersusah payah (mempelajarinya) maka baginya pahala dua kali. " (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)


عن ابن عمر رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلي الله عليه و سلم : لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ أتَاه اللَّهُ القُراَنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ انَاءَ اللَيلِ و انَاءَ النَّهَار و رَجُلٌ أَعطَاه مَا لاً فَهُوَ يُنْفِقُ مِنهُ انَاءَ اللَيلِ و انَاءَ النَّهَار (رواه البجاري و مسلم و ترمذي و النسائى و ابن ماجه
Dari Ibnu Umar r.a. berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda: "tidak diperbolehkan hasad (iri hati) kecuali terhadap dua orang: orang yang dikaruniai Allah (kemampuan membaca /menghafal) al-qur'an. Lalu dia membacanya malam dan siang hari, dan orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya pada malam dan siang hari." (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah)


Semoga bermanfaat